| 4 comments

Bookmark_1

"Sebuah buku yang baik seringkali adalah simpanan terbaik
dalam satu kehidupan, mengandung pikiran-pikiran terbaik
di dalamnya hingga hidup tampak lebih mantap dilalui."

(Ernest Hemingway)
| No comment yet

Serendipity untuk Bakkara

Awalnya adalah perkenalan dengan seorang mbak di Serang,
waktu ikut Ode Kampung # Temu Komunitas Literasi se-Nusantara,
5-7 Desember kemarin.

Kami bercerita tentang bagaimana bisa tahu acara Ode Kampung.
Aku bilang kalau tahu dari milis. Lantas dia tanya,
"Mas Subhan pernah dengar milis sekolah kehidupan?"
Karena kenalan baru dan tidak ingin mengecewakan,
aku bilang, "Kayaknya sering dengar itu mbak."
Mbak itu, maaf ya mbak, aku lupa namamu :-)
Mbak itu bilang kalo dia adalah "pengurus" milis sekolah kehidupan.

Pulang ke Jogja, aku mulai cari milis sekolah kehidupan,
dapat, langsung join. Setelah di-approve, aku memperkenalkan
diri sebagai pustakawan yang tinggal di Jogja.

Besoknya, aku dapat sambutan hangat dari anggota
milis sekolah kehidupan, namanya Mbak Aisyah.
Sapaan hangatnya membuatku bersenang hati.
Dalam komentarnya, Mbak Aisyah nanya apakah
aku yang menulis tentang profil perpustakaan di Jogja
yang dimuat dalam majalah Annida.
Didorong penasaran, aku telusur situs Annida
lewat situs "Kakek Segala Tahu" (Google).

Tapi tidak kutemukan tulisan itu.
Kadung masuk situs itu, aku browsing tulisan-tulisan di dalamnya,
dan bertemulah aku dengan tulisan berjudul "Arsip Bakkara".

Teringatlah aku dengan temanku yang bernama Bakkara.
Bakkara itu adalah nama salah satu marga orang Batak.
Seingatku, Bakkara pernah bercerita bahwa orang
bermarga Bakkara sangat langka.

Ini dia artikel bagus untuk Bakkara, pikirku.
Lalu aku blok, kopi, paste.

Hal semacam ini cukup sering kulakukan.
Mungkin ini semacam habitus seorang pustakawan yang
selalu senang bisa menemukan rujukan yang tepat bagi
orang yang membutuhkan. Kebiasaan lain yang sepertinya
dimiliki oleh kebanyakan pustakawan ialah, merasa gregetan
bila melihat posisi buku yang tidak pada tempatnya atau
ditempatkan dalam kolompok klasifikasi ilmu yang tidak tepat.

Sayang aku tidak bertemu langsung dengan Bakkara
untuk memberikan print out "Arsip Bakkara".
Padahal aku kepingin sekali melihat ekspresinya ketika
mendapat artikel itu. Kami hanya sms-an, dia berterima kasih.

Aku berharap, artikel itu bisa bermanfaat buat Bakkara,
sebagaimana aku juga berharap agar rujukan yang aku
sodorkan pada pengunjung perpustakaanku bisa berkembang,
tidak sekadar sekali baca, tapi bisa memancing keingintahuan
lebih lanjut, sehingga mereka terus mencari dan mencari.

Barangkali, semacam inilah serendipity, kebetulan-kebetulan
yang menggiring orang ke suatu hal yang diinginkan.

Semoga Bakkara senang sebagaimana girangnya aku
menjadi pustakawan yang merasa dapat memberikan
rujukan bermanfaat bagi orang lain.
| 3 comments

Ngeblog

Aku tahu tulisan ini bisa malu-maluin aku sendiri kalo dipublikasikan.
Tapi sudahlah, aku sudah mulai menuliskannya. Lagi pula, mumpung sedang lancar-lancarnya ide ini aku tuliskan. Bahkan ketika aku menuliskan kata ini, ketika aku menuliskan ketika aku menuliskan, kutulis saja apa yang kupikirkan. Nah...aku jadi senyum sendiri.

Klise memang, bingung mau nulis apa.
Kira-kira blogger pemula lain mengalami hal yang
sama nggak ya dengan apa yang kualami sekarang?

Kalau baca blog orang lain, apalagi yang bagus,
kayaknya perencanaannya mateng, pembukaan
blognya juga bagus. Pingin juga sih bisa kayak gitu,
tapi bagaimana mungkin, membaca saja aku sulit apalagi menulis :-)
Ada yang masih ingat iklan layanan masyarakat itu?

Aku tahu, tulisan ini bakal malu-maluin aku
sendiri kalau kubaca lagi besok, lusa, atau nanti.
Tapi biarlah, biar tulisan ini mengingatkan aku
kalau aku pernah bingung mau menulis apa
untuk tulisan awal blog ini. Biarlah orang yang
membaca tulisan ini mau menilai seperti apa.
Kalau pembaca punya masalah yang sama,
dikomentari dong...hahaha....supaya merasa ada
teman yang punya masalah yang sama.

Dan...hei...ternyata aku sudah menulis empat paragraf.

Awalnya, biar terkesan apa adanya,
aku berencana tidak mengedit tulisan ini,
biar aja banyak ketikan yang salah.
Tapi, janganlah, ntar bisa tambah malu-maluin.

Dengan perasaan ragu-ragu yakin, lebih banyak ragunya,
aku memutuskan untuk meng-klik PUBLISH POST.
| No comment yet

PROLOG

Dengan nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.