Gus Dur dalam “Tinta Hitam”
SBY harusnya rajin membaca buku-buku berisi kritik bahkan kecaman kepada presiden-presiden sebelum dia. Sehingga SBY tak perlu mengulang-ulang tuduhan fitnah terhadap dirinya. Gurita Cikeas karya George JA yang baru muncul kemudian langsung dituding sebagai buku sampah, tak bermutu, atau kacangan, hanyalah satu cantuman dalam daftar pustaka mengenai kritik terhadap kepala negara.Pada akhirnya, publiklah yang menilai kualitas pemimpin, sebagaimana Gus Dur yang dinobatkan sebagai Guru Bangsa oleh media. Kendati semasa hidupnya cukup banyak buku berisi kecaman dan penilaian atas pemikirannya yang dianggap berbahaya bahkan menyesatkan. Namun Gus Dur yang terkenal sebagai pelahap buku itu tetap tertawa dan jalan terus dengan gagasannya, bukannya mengeluh dan memerankan lakon melodrama.
foto.detik.com |
Kritik terhadap Gus Dur dalam buku-buku tersebut juga adalah kritik terhadap tasawuf yang dianggap dapat menyesatkan umat Islam. Dalam kata pengantar buku “Tasawuf, Pluralisme, dan Pemurtadan” karya Hartono Ahmad Jaiz, tertera penjelasan sebagai berikut:
“Puncak kesesatan tasawuf itu bertemu dengan apa yang kini disebut pluralisme, yaitu faham yang menganggap bahwa semua agama itu paralel, sejajar, sama. Di samping itu kaum pluralis mengecam Muslimin yang istiqomah yang berkeyakinan bahwa Islam sajalah yang benar dan diterima oleh Allah SWT. Kelompok pluralis mengecam Muslimin yang istiqomah dengan kata-kata yang menyakitkan. Dianggapnya orang Muslim yang istiqomah –dengan meyakini bahwa Islam sajalah yang benar– itu sebagai orang yang mengklaim dirinya berada di pulau kebenaran. Lebih dari itu, menurut orang pluralis, kita tidak boleh melihat agama lain pakai agama yang kita peluk. Jadi, untuk melihat agama lain, menurut kaum pluralis, pandangan kita harus telah lepas dari agama kita sendiri, yang pada hakekatnya kita harus telah murtad lebih dulu, kalau mau menilai agama lain.”
* * * * *
Berikut ini bibliografi perihal gugatan terhadap Gus Dur.
Judul : Bahaya Pemikiran Gus Dur
Penulis : Hartono Ahmad Jaiz
Penerbit : Pustaka Al-Kautsar, 1999
Tebal : 85 halaman
* * *
Judul : Mendudukkan Tasawuf: Gus Dur Wali?
Penulis : Hartono Ahmad Jaiz
Penerbit : Darul Falah, 1999
Tebal : 175 halaman
* * *
Judul : Bahaya Pemikiran Gus Dur II: Menyakiti Hati Umat
Penulis : Hartono Ahmad Jaiz
Penerbit : Pustaka Al-Kautsar, Mei 2000
* * *
Judul : Gus Dur Kau Mau Kemana: Telaah Kritis atas Pemikiran dan Politik Keagamaan Presiden Abdurrahman Wahid
Penulis : Adian Husaini
Penerbit : Dea Press, 2000
Tebal : 168 halaman
* * *
Judul : Inilah– Satu Dekade Kontroversi: Tabel-tabel Kontroversi Abdurrahman Wahid, periode 1991-2000
Penulis : Fahri Hamzah
Penerbit : CYFIS Press, 2000
Tebal : 118 halaman
* * *
Judul : Gus Dur dan Kritik: Kontroversi itu untuk apa?
Penulis : M. Anwar Djaelani
Penerbit : Yayasan Kampusina, 2000
Tebal : 177 halaman
* * *
Judul : Rakyat Indonesia Menggugat Gus Dur
Penerbit : Wihdah Press, 2000
Tebal : 351 halaman
* * *
Judul : Reformasi Pelacur: Tuntut Gus Dur Mundur
Penulis : Eddy Ahmad RM, Yayasan Riau ke Depan
Penerbit : Yayasan Riau ke Depan, Pekanbaru, 2001
* * *
Judul : Gus Dur Menjual Bapaknya: Bantahan Pengantar Buku Aku Bangga jadi Anak PKI
Penulis : Hartono Ahmad Jaiz, Ribka Tjiptaning Proletariyati
Penerbit : Darul Falah, 2003
Tebal : 226 halaman
* * *
Judul : Ummat Menggugat Gus Dur: Menelusuri Jejak Penentangan Syariat
Penulis : Abdurrahman Nusantari, Aliansi Pecinta Syariat (Bekasi, Indonesia)
Penerbit : Aliansi Pecinta Syariat, 2006
Tebal : 226 halaman
erepublik.com |
Reply to this post
Post a Comment