Surat Kabar “Pertama” Palembang - Catatan 2

Surat kabar pemerintah negeri Belanda, Nederlandsche Staats-Courant, edisi 10 September 1898 memuat salinan akta pendirian N.V. Industrieele Maatschappij Palembang (IMP).



(Surat kabar "Nederlandsche Staats-Courant", edisi 10 September 1898. Sumber: https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?coll=ddd&identifier=MMKB08:000170010:mpeg21)



(Salinan akta pendirian IMP dalam "Nederlandsche Staats-Courant", edisi 10 September 1898, hlm. 12. Sumber: www.delpher.nl/nl/kranten/view?coll=ddd&identifier=MMKB08:000170010:mpeg21:a0025.)


Salinan itu memuat nama Willem Cremer sebagai direktur surat kabar Deli Courant.


Dibanding saudara tuanya yang kaya raya, yakni Jacob Theodoor Cremer, saya tidak menemukan banyak dokumen perihal profil direktur koran Deli ini.


Willem Cremer dapat menduduki posisi direktur Deli Courant atas dukungan Jacob Theodoor Cremer yang adalah tuan kebun tembakau N.V. Deli Maatschappij --sekaligus politikus berhaluan liberal yang kemudian menjadi menteri jajahan (Rewijk, 2015: 107-108).


Jadi, sembari memimpin Deli Courant yang terbit di Medan, Willem Cremer membangun kongsi bisnis di Palembang dengan mendirikan IMP.


IMP berkembang jadi satu badan usaha yang punya banyak lini. Mulai dari galangan kapal, bengkel bubut, bisnis asuransi; penyaluran barang-barang impor, penjualan mobil, pabrik es dan limun, hingga percetakan serta toko buku (Westra, 1952: 24-27). 



(Iklan IMP dan Deli Courant dalam buku "Batavia de Koningin van het Oosten = Batavia the Queen of the East", hlm. 99. Sumber: www.delpher.nl/nl/boeken/view?coll=boeken&identifier=MMKB02A:000033275:00099)



(Iklan produk impor berupa mesin tik merek Royal yang juga dapat diperoleh lewat IMP. Digunting dari surat kabar "Het Nieuws van den Dag voor Nederlandsch-Indië", edisi 11 Juli 1927, hlm. 14. Sumber: www.delpher.nl/nl/kranten/view?coll=ddd&identifier=ddd:010220929:mpeg21:a0098)



(Iklan IMP dalam "Nieuwsblad voor den Boekhandel", surat kabar khusus bidang industri buku, edisi 31 Juli 1900, hlm. 4. Dalam iklan ini Willem Cremer sebagai direktur mengumumkan bahwa IMP telah membuka toko buku di Palembang yang dikelola secara terpisah dengan percetakan dan toko buku N.V. Deli Courant di Medan. Sumber: www.delpher.nl/nl/tijdschriften/view?identifier=dts:2850062:mpeg21:0004)



(Buku pedoman pengadilan adat untuk marga-marga di Keresidenan Palembang, terbitan IMP tahun 1913. Koleksi Perpustakaan Al-Wasthiyyah Palembang.)



(Buku "Oendang-Oendang Simboer Tjahaja Palembang" terbitan IMP tahun 1922. Koleksi Perpustakaan Al-Wasthiyyah Palembang.)



(Iklan IMP dalam "Nieuwsblad voor den Boekhandel" (13 November 1931, hlm. 9), mengenai produk berupa atlas serta peta kawasan Palembang dan Sumatera Selatan. Sumber: www.delpher.nl/nl/tijdschriften/view?identifier=dts:2763088:mpeg21:0009)



(Peta Palembang sekitar tahun 1925 yang dicetak oleh IMP. Sumber: http://hdl.handle.net/1887.1/item:816225.)



(Peta Sumatera Selatan pada tahun 1931 yang dicetak oleh IMP. Sumber: http://hdl.handle.net/1887.1/item:2011275.)



(Kartu pos berjudul "Palembangers" yang dicetak oleh IMP. Sumber: http://hdl.handle.net/1887.1/item:855939)



(Botol limun produk IMP yang dikoleksi Museum SMB II Palembang.)



(Deskripsi pada panel keterangan koleksi. Disebutkan bahwa dua botol beling tipe "codd-neck bottle" ini adalah bekas botol minuman keras. Dahulu, masyarakat juga menggunakan istilah "aer blanda" untuk menyebut limun.


Meski sudah dapat dipastikan berdiri pada tahun 1898, belum tentu IMP langsung menerbitkan surat kabar pada tahun yang sama.


Pengatalog Perpustakaan Nasional Belanda membubuhkan tanda tanya setelah angka 1899 pada keterangan tahun terbit surat kabar pertama di Palembang ini.


(Daftar surat kabar terbitan IMP. Sumber: http://opc4.kb.nl)



(Angka tahun 1899 dengan tanda tanya. Deskripsi koleksi surat kabar "Advertentieblad voor de Residentien Palembang en Banka" dalam katalog Perpustakaan Nasional Belanda. Sumber: http://opc4.kb.nl/DB=1/SET=1/TTL=2/LNG=EN/SHW?FRST=2)


Begini kira-kira terjemahannya.




Pada ruas ketersediaan koleksi, nampak bahwa edisi paling lama yang Perpustakaan Nasional Belanda punya adalah “Volume 3, Nomor 1” yang terbit pada hari Jum’at, 4 Januari 1901.


Itu berarti, edisi 4 Januari 1901 adalah terbitan pertama ketika surat kabar ini memasuki tahun ke-3.


Karena tak punya edisi perdana, maka berdasarkan edisi 4 Januari 1901 itulah Perpustakaan Nasional Belanda menduga tahun kelahiran surat kabar ini.


Jika 1901 adalah tahun ketiga, maka 1899 adalah tahun pertama. Namun tak diketahui kapan tepatnya tanggal dan bulan kelahiran edisi perdana. Itulah kenapa ada tanda tanya setelah angka 1899.


Berdasarkan perhitungan itu, maka keterangan dalam berbagai literatur yang menyebutkan bahwa surat kabar pertama di Palembang terbit pada tahun 1898 perlu ditinjau ulang. 


(Silakan lihat kutipan dari beberapa sumber dalam Catatan 1)


Saya baru ketemu satu buku, meski cuma daftar isi,  yang memuat keterangan bahwa Advertentieblad voor de Residentien Palembang en Banka terbit sejak 1899 hingga 1907. 


(Digunting dari dokumen daftar isi buku "Realisten en Reactionairen: Een Geschiedenis van de Indisch-Nederlandse Pers, 1905-1942" karya Gerard Termorshuizen (2011). Sumber: http://digitale-objekte.hbz-nrw.de/storage/2011/07/29/file_3/4232988.pdf)


Selanjutnya, Advertentieblad voor de Residentien Palembang en Banka berganti nama menjadi Advertentieblad voor de Residentien Palembang, Djambi en Banka sejak 3 Mei 1907.


Itu menandai perubahan status Jambi yang sebelumnya adalah bagian dari Keresidenan Palembang, menjadi mandiri sebagai Keresidenan Jambi pada tahun 1906.



(Surat kabar ini terbit seminggu sekali. Sumber: www.bibliotheek.nl/catalogus/titel.149851499.html/advertentieblad-voor-de-residenti%C3%ABn-palembang--djambi-en-banka/)



Awal tahun 1908, surat kabar ini berganti nama lagi menjadi Nieuws en Advertentieblad voor de Residentien Palembang, Djambi en Bangka.



(Surat kabar ini terbit seminggu sekali. Sumber: www.bibliotheek.nl/catalogus/titel.149851359.html/nieuws--en-advertentieblad-voor-de-residenti%C3%ABn-palembang--djambi/)


Setahun kemudian, tepat pada tanggal 1 Januari 1909, surat kabar ini terbit dengan nama baru lagi, yakni Nieuwsblad voor de Residentien Palembang, Djambi en Banka. Tanpa embel-embel “advertentie” alias iklan. Meski, saya menduga surat kabar ini tetap memuat iklan di dalamnya. 



(Surat kabar ini awalnya terbit seminggu sekali. Sejak 2 April 1919, mulai terbit seminggu dua kali. Lalu terbit seminggu tiga kali sejak 2 Januari 1932. Terakhir menjadi seminggu empat kali sejak 10 Oktober 1938. Sumber: www.bibliotheek.nl/catalogus/titel.045114560.html/nieuwsblad-voor-de-residenti%C3%ABn-palembang--djambi-en-banka/)


Surat kabar ini terbit hingga tahun 1939.


Edisi terakhir yang Perpustakaan Nasional Belanda koleksi bertanggal 13 Mei 1939.



(Nieuwsblad voor de Residentien Palembang, Djambi en Banka. Sumber: www.krantvanuwgeboortedag.nl)


Syukurlah, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia punya koleksi surat kabar ini dalam format mikrofilm. 


(Sumber: https://opac.perpusnas.go.id)


Meski koleksinya ada yang ompong, setidaknya saya tak jadi gigit jari jika cuma berharap membaca surat kabar ini di negeri kincir angin sana.


Pada tanggal 15 Mei 1939, surat kabar ini terbit dengan nama Palembangsch Nieuwsblad voor Zuid-Sumatra en Banka.


Perubahan kali ini tak sebatas nama, tapi juga lembaga penerbitnya, menjadi Ebeling.


(Surat kabar ini awalnya terbit seminggu empat kali, kemudian menjadi surat kabar harian. www.bibliotheek.nl/catalogus/titel.045147477.html/palembangsch-nieuwsblad-voor-zuid-sumatra-en-banka/)


Ebeling adalah percetakan/penerbit sekaligus toko buku milik K.A. Ebeling.


Meneer Ebeling ini sebelumnya sudah bekerja di IMP selama 18 tahun. Usaha penerbitan IMP berganti kepemilikan ke Ebeling sejak tahun 1934 (Westra, 1952: 25).


(Berfoto bersama di depan toko buku K.A. Ebeling sekaligus kantor surat kabar "Palembangsch Nieuwsblad". Sumber: https://commons.wikimedia.org)



(Percetakan sekaligus toko buku K.A. Ebeling di kawasan Tengkuruk 16 Ilir yang sedang buka pada malam hari. Sumber: http://hdl.handle.net/1887.1/item:808704)


Edisi terakhir Palembangsch Nieuwsblad bertanggal 13 Februari 1942, bertepatan dengan raung pesawat-pesawat pembom Jepang di langit Palembang.  


Meski sempat hancur lebur akibat perang, perusahaan K.A. Ebeling dapat bangkit kembali.


Iklan dalam buku peringatan lima puluh tahun Kota Palembang yang terbit pada tahun 1956 menunjukkan bahwa K.A. Ebeling masih memutar roda mesin cetak. 


(Digunting dari "Buku Peringatan Lima Puluh Tahun Kota Pradja Palembang". Palembang: RHAMA Publishing House, 1956. hlm. 54.)


Demikianlah.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Reply to this post

Post a Comment